F1 China 2016 - Nico Rosberg (Mercedes) memenangi balapan ronde ke-3 F1 musim 2016 yang diselenggarakan di Sirkuit Internasional Shanghai, China, Minggu (17/04) lalu. Posisi kedua diisi oleh Sebastian Vettel (Ferrari) dan ketiga oleh Daniil Kvyat (Red Bull)
Rosberg menang dengan jarak 37,776 detik dari Vettel, yang disebut-sebut sebagai jarak kemenangan terbesar dalam sejarah F1 diselenggarakan di Sirkuit Internasional Shanghai sejak tahun 2004. Kemenangan Rosberg tergolong minim hambatan karena berbagai alasan.
Alasan pertama adalah, Lewis Hamilton start di posisi ke-22 setelah mesinnya bermasalah pada sesi kualifikasi. Hal ini mengurangi lawan Rosberg di balapan. Selain itu Hamilton juga terlibat dalam insiden di tikungan pertama - dimana ia bersenggolan dengan Felipe Nasr (Sauber) yang menyebabkan ia harus mengganti sayap depan. Setelah insiden tersebut, Hamilton tidak dapat tampil maksimal karena mobilnya menjadi kurang prima, dan ia hanya mampu finish di posisi ke-7.
Alasan kedua, kedua pebalap Ferrari bersenggolan di tikungan pertama. Vettel menyenggol Kimi Raikkonen yang menyebabkan Kimi turun posisi dan Vettel harus mengganti sayap depannya. Vettel merasa insiden di tikungan pertama disebabkan Daniil Kvyat yang "datang secara tiba-tiba" sehingga Vettel harus menghindar dan menyenggol Kimi. Namun insiden ini dianggap hanya sebuah insiden normal dalam balapan, dan tidak ada yang dapat penalti.
Alasan ketiga, Daniel Ricciardo mengalami kebocoran ban pada akhir lap ke-2 yang disebabkan oleh serpihan puing mobil akibat insiden di trek. Saat start, Ricciardo langsung menyusul Rosberg dan memimpin balapan. Namun kebocoran ban membuyarkan harapannya akan kemenangan dan memberikan Rosberg jalan yang mulus menuju kemenangan.
Selama balapan, Rosberg hanya kehilangan posisi pertama selama dua lap - ketika Ricciardo memimpin. Setelah itu dia menguasai pimpinan balapan hingga akhir.
Sebastian Vettel finish ke-2, setelah tabrakan di lap pertama dia mampu memperbaiki keadaan dan finish ke-2 sudah cukup baik. Daniil Kvyat meraih podium pertama (dan bagi Red Bull) musim ini. Daniel Ricciardo akhirnya mampu finish ke-4. Sedangkan Kimi Raikkonen juga tampil baik setelah insiden dengan finish ke-5, dan dia menganggap hasil finishnya "bukanlah sebuah bencana" mengingat insiden di lap pertama membuatnya turun posisi hingga ke-20.
Posisi ke-6 dihuni oleh Felipe Massa (Williams) yang bangga karena ia mampu menahan Lewis Hamilton dibelakangnya. Hamilton tertahan oleh kompon ban medium yang dipilihnya pada lap-lap akhir. Posisi ke-8 dan ke-9 diisi oleh duet Toro Rosso, Max Vestappen dan Carlos Sainz Jr, diikuti oleh Valtteri Bottas (Williams) di posisi ke-10. Sedangkan perwakilan Indonesia, Rio Haryanto (Manor), finish di posisi ke-21, didepan pebalap Renault Jolyon Palmer.
Kemenangan Rosberg adalah kemenangan ke-6 berturut-turut, terhitung sejak GP Meksiko 2015, dan memantapkan dirinya di puncak klasemen dengan 75 poin penuh, didepan Lewis Hamilton dengan margin 36 poin.
Read more
Rosberg menang dengan jarak 37,776 detik dari Vettel, yang disebut-sebut sebagai jarak kemenangan terbesar dalam sejarah F1 diselenggarakan di Sirkuit Internasional Shanghai sejak tahun 2004. Kemenangan Rosberg tergolong minim hambatan karena berbagai alasan.
Alasan pertama adalah, Lewis Hamilton start di posisi ke-22 setelah mesinnya bermasalah pada sesi kualifikasi. Hal ini mengurangi lawan Rosberg di balapan. Selain itu Hamilton juga terlibat dalam insiden di tikungan pertama - dimana ia bersenggolan dengan Felipe Nasr (Sauber) yang menyebabkan ia harus mengganti sayap depan. Setelah insiden tersebut, Hamilton tidak dapat tampil maksimal karena mobilnya menjadi kurang prima, dan ia hanya mampu finish di posisi ke-7.
Alasan kedua, kedua pebalap Ferrari bersenggolan di tikungan pertama. Vettel menyenggol Kimi Raikkonen yang menyebabkan Kimi turun posisi dan Vettel harus mengganti sayap depannya. Vettel merasa insiden di tikungan pertama disebabkan Daniil Kvyat yang "datang secara tiba-tiba" sehingga Vettel harus menghindar dan menyenggol Kimi. Namun insiden ini dianggap hanya sebuah insiden normal dalam balapan, dan tidak ada yang dapat penalti.
Alasan ketiga, Daniel Ricciardo mengalami kebocoran ban pada akhir lap ke-2 yang disebabkan oleh serpihan puing mobil akibat insiden di trek. Saat start, Ricciardo langsung menyusul Rosberg dan memimpin balapan. Namun kebocoran ban membuyarkan harapannya akan kemenangan dan memberikan Rosberg jalan yang mulus menuju kemenangan.
Selama balapan, Rosberg hanya kehilangan posisi pertama selama dua lap - ketika Ricciardo memimpin. Setelah itu dia menguasai pimpinan balapan hingga akhir.
Sebastian Vettel finish ke-2, setelah tabrakan di lap pertama dia mampu memperbaiki keadaan dan finish ke-2 sudah cukup baik. Daniil Kvyat meraih podium pertama (dan bagi Red Bull) musim ini. Daniel Ricciardo akhirnya mampu finish ke-4. Sedangkan Kimi Raikkonen juga tampil baik setelah insiden dengan finish ke-5, dan dia menganggap hasil finishnya "bukanlah sebuah bencana" mengingat insiden di lap pertama membuatnya turun posisi hingga ke-20.
Posisi ke-6 dihuni oleh Felipe Massa (Williams) yang bangga karena ia mampu menahan Lewis Hamilton dibelakangnya. Hamilton tertahan oleh kompon ban medium yang dipilihnya pada lap-lap akhir. Posisi ke-8 dan ke-9 diisi oleh duet Toro Rosso, Max Vestappen dan Carlos Sainz Jr, diikuti oleh Valtteri Bottas (Williams) di posisi ke-10. Sedangkan perwakilan Indonesia, Rio Haryanto (Manor), finish di posisi ke-21, didepan pebalap Renault Jolyon Palmer.
Kemenangan Rosberg adalah kemenangan ke-6 berturut-turut, terhitung sejak GP Meksiko 2015, dan memantapkan dirinya di puncak klasemen dengan 75 poin penuh, didepan Lewis Hamilton dengan margin 36 poin.